a A. PENDAHULUAN
Logika merupaan
cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, sekaligus juga
sebagai dasar filsafat. Oleh karena itu, untuk berfilsafat yang baik harus
dilandasi dengan logika, supaya penalarannya logis dan kritis disamping itu,
logika juga sebagai sarana ilmu sama halnya dengan matemetika dan statistik
karena semua ilmu harus didukung oleh penalaran logis dan sistematis yang
merupakan salah satu syarat sifat ilmiah.
Ada banyak
keuntungan yang dapat diperoleh dengan mempelajari logika, antara lain
mempertinggi kemampuan untuk menyatakan gagasan secara jelas dan berbobot,
meningkatan ketrampilan menyusun definisi atas term dan kata-kata, serta
memperluas kemampuan untuk merumuskan argumentasi dan memberikan analisis
secara kritis.
B. PERTENTANGAN (OPOSISI)
Pertentangan
atau proposisi yang dalam bahasa ilmu mantiq biasa disebut tanaqud
adalah hubungan dua proposisi yang sama tetapi berbeda kualitas atau kaifiyah
dan kuantitas atau kammiyah-nya.
Proposisi itu
diterapkan ke dalam proposisi :
1.
Universal
afirmatif (proposisi A).
2.
Universal
negative (proposisi E).
3.
Particular
positif (proposisi I).
4.
Particular
negative (proposisi O).[1]
a.
Oposisi
subalternasi (A-I-E-O)
Proposisi-proposisi
subaltern terdapat antara dua proposisi yang memiliki term subjek dan term
predikat yang sama dan kualitas yang sama, tetapi berbeda dalam kuantitas.
Relasi antara proposisi-proposisi subaltern disebut subalternasi. Proposisi A
dan I adalah subaltern-subaltern afirmatif, dan E dan O adalaha subaltern-subaltern
negative. Subaltern universal disebut subalternant dan subaltern
particular disebut subalternate.
Hukum-hukum
subalternasi adalah sebagai berikut :
1.
Jika A benar, maka I pun benar.
2.
Jika I benar, belum tentu A benar.
3.
Jika E benar, O pun benar.
4.
Jika O benar, belum tentu E benar.
Contoh :
Jika pernyataan “sebagian pejabat
adalah politikus”, dinyatakan benar, maka pernyataan “semua pejabat adalah
politikus” bisa benar dan juga bisa salah.
Jika “semua pegawai tidak mendapat THR” dinyatakan benar, maka pernyataan
“sebagian pegawai tidak mendapat THR” juga benar.
b.
Oposisi
kontrari (A-E)
Oposisi
kontraris terjadi antara dua proposisi yang memiliki term subjek dann term
predikat yang sama tetapi berbeda dalam kualitas. Relasi antara kedua proposisi
itu disebut kontraritas. Ada dua hukum kontraritas.
1.
Jika proposisi
yang satu benar, proposisi yang lain harus salah. Tidak dapat keduanya
sama-sama benar.
2.
Jika proposisi
yang satu salah, proposisi yang lain bisa salah, bisa benar. Ada kemungkinan
keduanya ssama-sama salah.
Andaikan
bahwa ada sekurang-kurangnya satu anggota kelas yang dimaksud oleh term subjek
mereka, tidaklah mungkin kedua proposisi ini sama-sama benar meskipun keduanya
dapat sama-sama salah. Misalnya, “semua bunga adalah objek-objek yang berwarna”
dan “tidak ada bunga adalah objek-objek yang berwarna” adalah kontraris. Jika
ada bunga, maka entah semua bunga adalah berwarna (yang membuat A benar dan E
salah) entah tidakk ada bunga yang berwarna (yang membuat E benar dan A slah)
atau beberapa bunga berwarna dan beberapa tidak berwarna (yang membuat baik A
maupun E salah).
Oposisi
proposisi kontraris dapat diringkas sebagai berikut :
1.
Jika A benar, E
salah.
2.
Jika E benar, A
salah.
3.
Jika A salah, E
tidak pasti (E bisa benar, bisa salah)
4.
Jika E salah, A
tidak pasti (A bisa benar, bisa salah).
c.
Hukum-hukum
Subkontraritas
Oposisi
subkontraritas terdapat diantara dua proposisi particular yang memiliki term
subjek dan term predikat yang sama tetapi berbeda dalam kualitas. Relasi
oposisional antara proposisi subkontraris disebut subkontraritas.
Hukum-hukum
subontraritas adalah sebagai berikut :
1.
Kedua proposisi
subkontraris tidak dapat sama-sama salah. Jika proposisi yang satu salah,
proposisi yang lain tentu benar.
2.
Kedua proposisi
subkontaris bisa sama-sama benar. Jika proposisi yang satu benar, proposisi
yang lain bisa benar, bisa salah. Ada kemungkinan keduanya sama-sama benar.
Contoh :
Beberapa pakar
logika adalah professor dan beberapa pakar logika bukan
professor adalah subkontraris. Jika sekurang-kurangnya satu dari mereka
adalah seorang professor, maka I benar. Jika sekurang-kurangnya satu dari
mereka bukan seorang professor, maka O benar, atau jika beberapa dari mereka
professor dan beberapa dari mereka bukan professor, maka baik I maupun O benar.
Hukum-hukum oposisi subkontraris
dapat diringkas sebagai berikut :
1.
Jika I salah,
maka O benar.
2.
Jika O salah,
maka I benar.
3.
Jika I benar,
maka O tidak pasti (O bisa benar, bisa salah).
4.
Jika O benar,
maka I tidak pasti (I bisa benar, bisa salah).
d.
Hukum hukum
kontradiksi (A-O;E-I)
Oposisi
kontradiktoris terjadi antara proposisi-proposisi yang memiliki term subjeck
dan term predikat yang sama tetapi berbeda baik dalam kuantitas maupun dalam
kualitas relasi antara dua proposisi kontradiktoris disebut kontradiksi. Oleh
karena itu, A dan O, E dan I adalah
kontraditoris. Kontradiksi adalah suatu contoh eksklusi total. Relasi antara
keduanya adalah relasi saling meniadakan.
Ada dua hukum kontradiksi
1.
Proposisi-proposisi
kontraditoris tida dapat sama-sama benar. Jika proposisi yang satu benar,
proposisi yang lain pasti salah.
2.
Proposisi-proposisi
kontradiktoris tidak dapat sama-sama
salah. Jika proposisi yang satu salah, proposisi yang lain pasti benar.
Kedua
hukum kontradiksi itu dapat diringkas sebagai berikut:
1.
Jika A benar, O
salah.
2.
Jika E benar, I
salah.
3.
Jika I benar, E
salah.
4.
Jika O benar, A
salah.
5.
Jika A salah, O
benar.
6.
Jika E salah, I
benar.
7.
Jika I salah, E
benar.
8.
Jika O salah, A
benar.
Contoh
kontraditoris antara proposisi A dan proposisi O, semua anggota DPR adalah
politisi dan beberapa anggota DPR bukan politisi. Jika proposisi A :
semua anggota DPR adalah politisi benar, maka proposisi O : beberapa
anggota DPR bukan politisi tentu salah. Jika proposisi O benar, maka
proposisi A tentu salah. Demikian juga halnya kontradiktoris antara E dan I.
C. DAFTAR PUSTAKA
Mara, Rafael Raga. Pengantar Logika.
Jakarta : PT Grasindo. 2007.
Surajiyo, dkk. Dasar-Dasar Logika,
Jakarta : Bumi Aksara. 2010.
untuk foodnote yang ke 2 tolong diperbaiki, karena referensinya berjumlah 2, tolong diperbaiki kembali ya,, thanks..
BalasHapus